Halaqah Zikir
Munajat dan Do'a dihindari Azab & Bala COVID-19
KepMenHumdanHam RI Nomor: AHU-7938.AH.01.04. Tahun 2013
KepKeu RI Nomor: PEM-02402/WPJ.20/KP.0803/2013
Akta Notaris SK.MENTERI KEHAKIMAN RI NO.169 HT.03.02 - TH 1997

Salurkan Infaq, Sedekah dan Waqaf anda untuk "PEMBEBASAN LAHAN & GEDUNG Pesantren & Masjid ALKAUTSAR INDONESIA" melalui Bank BCA NoRek 0953-162-111

  • Jumlah Peserta terdaftar Alhamdulillah 11.773 orang
  • [QS 17 Al-Israa; 82] Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.


    "Demi keagungan dan kebesaran-Ku, sesungguhnya Aku hendak menimpakan azab kepada penduduk bumi. tetapi apabila Aku memandang kepada : orang-orang yang memakmurkan rumah-rumahKu dan, memandang kepada orang-orang yang saling menyukai karena Aku, dan, memandang kepada orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur, maka Aku palingkan azab itu dari mereka."[Hadits Qhudsi]

    Saudaraku...
    Allah SWT menurunkan mahluk-Nya yang tak dapat dilihat mata karena terlalu kecil;
    bernama CORONA di awal November,
    di sebuah negeri yang tak mengenalNya Wuhan.

    Kini si mahluk kecil itu memporak porandakan segala sendi kehidupan 2/3 dunia.
    Ekonomi global mengalami anomali yang sulit dinalar.
    Ketakutan dimana mana.
    Kematian cukup banyak hanya dalam waktu singkat saja.

    Saat umroh dilarang oleh otoritas Saudia, kita masih tidak terlalu risau karena hanya orang-orang mampu dan terpanggil yang bisa melakukannya.

    Kita masih bisa berapologi:
    "...Ah umroh kan gak wajib. Lagian rumah Allah kan bukan cuma di Mekkah Madinah, masih ada Masjid, Enggak masalah Umroh ditutup.

    Pada detik itu, Hanya berfikir: Allah menutup pintu rumah besarNya hanya untuk kaum-kaum jauh. Allah hanya memberikan kesempatan pada penduduk sekitar dan para pelayan sejati yang diperbolehkan bertawaf di baitul atiqNya.

    Saudaraku...
    Majelis Ulama Indonesia MUI mengeluarkan fatwa pelarangan Sholat Jumat, Taraweh Ramadhan dan pelaksanaan Sholat Iedul fitri untuk daerah terdampak corona yg ditetapkan pemerintah.
    Dan bisa jadi meluas dari yang sekarang.
    Bahkan Mudikpun akan dilarang..

    Bertanya dalam renungan
    Apakah Engkau marah Rabb-ku...?
    Ketika sebelum ini:
    Masjid-masjid Megah namun Sepi...
    Musholla-musholla Bertebaran namun Berdebu...
    Taraweh Ramai namun hanya di Awal Ramadhan...
    Lebaran katanya Mudik, namun tetap hanya notifikasi twitter, facebook dan WA-lah yang saling Bermaafan...

    Ya Rabb...
    Saat tak dibebaskan lagi bagi kami bersujud di rumahMu yang suci,
    Saat terbatasi bagi kami berjamaah dengan para jamaah saudara seiman kami,
    Baru kami Paham: Arti Kehilangan...

    Betapa mulai sunyi pengeras suara masjid disekitaran kami dari celoteh kanak-kanak dan ayat-ayatMU...

    Betapa sepi jalanan depan rumah kami dari ramainya TPA dan ibu-ibu yang hendak pengajian...

    Betapa terasa saat semua hal yang selama ini kami abaikan itu, telah selanjutnya jadi pelarangan...

    Nikmat yang Dicabut itu,
    Barulah menggerogoti Relung Kedamaian...

    Ya Allah,
    Pesan Cinta apa yang ingin Kau sampaikan...?

    Atau memang sudah tak sudi lagi,
    Engkau melihat wajah kami, mendengar keluh kesah kami, menatap tangis kami dan meraba senyum bahagia kami di Rumah-rumahMu...?

    Ya Rabb sekarang kami bisa merasakan bagaimana perasaan saudara kami di Uiyghur, Myanmar, Suriah dan Palestina yang harus berjuang untuk bisa berada di masjid-masjidMu.

    Sementara kami,
    Malah sering dan seringkali malas menuju masjid yg hanya beberapa langkah dengan aman dan nyaman...

    Ya Rabb, kini kami sadar arti silaturahmi yang dulu kami anggap hanya basa-basi.
    Sekarang kami tak bisa dalam kerumunan dan forum dakwah yang mendatangkan banyak orang lagi..

    Corona..
    Mahluk Kecil Tak Nampak oleh Mata...
    Namun mampu merusak Tatanan Ketenangan dunia...

    Ya Rabb, jangan kau buat ramadhan kami nanti akan terasa sepi hambar.
    Membayangkan tak ada sholat taraweh berjamaah, tadarrus ramai ramai, dan membangunkan sahur sambil berkeliling kampung.
    Apalagi membayangkan: Tak ada lagi mudik berdesakan...

    Jangan ya Rabb...
    jangan ya Rabb...
    Jangan Kau cabut Nikmat yang berpuluh tahun kami nikmati namun telah kami abaikan...

    Apa Engkau Menyentil kami...?
    Ketika ada kesempatan,
    Kami malah cukup mengumbar twitter, facebook dan WA KoPas-an untuk bermaafan...?

    Apa Engkau MengKapoki kami...?
    Ketika takziah yang 1 kota saja,
    Kami hanya titip kalimat Innalillah melalui Grup Rekan dan Teman...?

    Jangan Kau cabut Nikmat ini ya Rabb..
    Karena kini,
    kami akhirnya benar-benar hanya bisa bertemu dalam tegur media sosial atau Kalimat Telpon dan Pesan...

    Engkau menuruti kami Ya Rabb...
    Menuruti pengabaian kami...
    Yang kami ciptakan sendiri...

    Ampunkan kami Rabbi...
    Maafkan kami..

    Masihkah ada kesempatan lagi...?
    Bukankah Maha PengasihMu,
    Melebihi MurkaMu pada kami...?

    Ya Rabb...
    Hidupnya Mahluk Corona adalah semata mata atas KehendakMu.
    Engkau yang Menghidupkan segalanya...
    Engkaupun yang Mematikan segalanya...

    Mohon Ya Rabb...
    Panggil kembali makhluk corona ke tubuh-tubuh hewan seperti sebelumnya.
    Cukupkan tugas mereka untuk mengingatkan kami semua.

    Ya Allah,
    Berilah obat untuk wabah ini.
    Dan Berilah taubat bagi kami...

    Pertemukan kami dengan ramadhan penuh berkah,
    Tanpa Corona antara Kami.
    Aamiin ya rabbal alamin.....

  • Sedekah adalah PENAWAR & OBAT

    Donasi/Sumbangan/Infaq/Sedekah Dukungan kegiatan
  • nama ayah kandung
  • / /
  • masukkan nomor yang aktif dan valid
  • masukkan E-Mail yang aktif dan valid

  • بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ



    Assalammulaikum Wr Wb
    Bismillahirrohmanirrahhim dengan mengharap ridho dan berkah ALLAH SWT, Dengan ini Saya Menyatakan :

  • Rp
  • Yayasan Buya Tarmizi A/n Ahmad Tarmizi
  • Powered byEMF Contact Form